Ngemprut Bundaku Ketika Stress
Share your moments and inspiration with the world! π₯ Click share and spread it across your favorite social media. π✨ #StayConnected
Cerita ini memang sungguh sedikit tragis, dimana seorang anak dengan nikmatnya menyetubuhi bundanya yang sedang hilang ingatan atatu lebih tepatnya sakit jiwa. Namun kisahnya jika anda membacanya dengan seksama akan membuat anda horny dan ada sensasinya tersendiri.
Kisah sex ku Yang Telah Memperkosa bunda Kandungku Sendiri Begini Cerita
Namaku adalah Galuh dan aku ingin menceritakan pengalaman incestku dengan menggauli bunda kandungku sendiri. Peristiwa itu terjadi ketika aku kelas dua SMA dan aku tidak dari dulu tidak pernah berpikiran untuk menyetubuhi bundaku. Aku hidup di sebuah desa di daerah Cilacap bersama dengan ayahku yang berprofesi sebagai perangkat desa sekaligus pebisnis, serta dengan bundaku yang berprofesi sebagai bidan.
Aku memiliki seorang adik perempuan yang sekarang tapi tinggal di kota lain bersama tante yang mengadopsi karena belum memiliki momongan sejak menikah. Nenek juga tinggal bersama kami namun ia sudah jompo, sedangkan Kakekku sudah meninggal beberapa tahun lalu. Awalnya kami tergolong keluarga yang mampu dan kami hidup bahagia kecukupan.
Namun ketika bundaku mencoba berbisnis dengan seseorang, musibah besar menimpa keluarga kami. Ayahku tidak pernah menyetujui bundaku terjun di dunia bisnis dan apalagi itu adalah bisnis besar, karena dengan penghasilan yang didapatpun kami sudah hidup kecukupan. bundaku tetap tak mempedulikan saran ayahku sampai akhirnya musibah besar menimpanya, yaitu ketika rekan kerjanya menipunya dan melarikan diri ke luar negeri dengan membawa uangnya sebesar lima ratus juta.
Bagi orang desa, uang lima ratus juta itu berjumlah luar biasa banyaknya, maklum saja bundaku terus menangis menyesali hal itu. bundaku sering melamun dengan pandangan kosong sampai akhirnya dia sering teriak-teriak histeris. Ada yang bilang bundaku gila kesurupan ada pula yang bilang bundaku stress. Aku tidak tahu dan ikut juga menanggung beban musibah itu.
Sejak saat itu bundaku dirawat di rumah saja dan sementara tidak berangkat bekerja di puskesmas. bundaku sering melamun sendirian di kamar, aku dan ayahku yang merawatnya. Setiap pagi aku membawakannya makanan dan minuman, sedangkan ayahku sering memandikannya. bundaku selalu kosong pandangan dan selalu tidak menjawab jika diajak ngobrol. Ia diam membisu sepanjang hari namun terkadang ia mengajak kami mengobrol seperti ia sudah normal kembali.
Saat itu kami mengira kalau bundaku sudah normal kembali dan kami tidak terlalu repot mengurusinya. Ayahku juga mulai normal dengan aktivitas kerjanya, dan aku menjadi tenang kalau di sekolah serta tidak terburu-buru pulang lagi. bundaku tetap belum berniat kembali bekerja, ia sering main ke tetangga sebelah untuk sekedar berbincang. Setelah sekitar tiga hari keluarga kami kembali gempar karena bundaku membanting segala sesuatu di rumah kami.
Ia membikin berantakan seisi rumah. Kami kemudian menenangkan bundaku, namu bunda terus berontak sehingga kami terpaksa membawa paksa dirinya dan mengikat tangan dan kakinya di ranjang karena ia terus berontak dan teriak. Lagi-lagi aku dan ayahku direpotkan lagi merawat bundaku selain juga merawat nenekku yang jompo. Rumahku menjadi seperti rumah sakit saja, dan beruntung adikku diadopsi tante.
Hari besoknya, pada malam hari Ayahku bersama dengan pamanku berencana menemui orang pintar di desa sebelah untuk meminta bantuan. Aku diberi tanggungjawab untuk menjaga rumah dan keluarga sampai tengah malam nanti. Ketika jam delapan malam dari kamar bundaku tak ada suara sedikitpun. Setelah menengok nenek yang ternyata sudah tidur di kamar sebelah, aku segera menuju ke kamar bundaku untuk menengok keadaanya.
Ketika masuk ke kamarnya, lampu masih belum dinyalakan dan ketika kunyalakan kulihat bundaku yang duduk dengan rantai besi tapi dengan pergelangan terbuat dari kulit dan kain lembut sehingga tidak akan melukai masih mengikat kedua kakinya. bundaku benar-benar sudah hilang akal, ia bahkan tidak membenahi roknya yang tersibak ke atas sehingga memperlihatkan pahanya yang putih mulus dengan pantatnya yang semok hanya berbalut celana dalam warna pink berenda. Aku mendekat bunda bermaksud membenahi roknya yang tersibak. Ketika itu tanganku bersentuhan dengan kulit pahanya dan aku sekejap merasakan hal aneh pada diriku.
Aku berusaha mengajak berbicara bundaku tapi ia hanya diam saja. Aku membimbingnya rebahan dan bermaksud menyeka tubuh bundaku dengan air hangat karena ayahku lupa tidak memandikan bundaku tadi sore. Aku bilang kepadanya aku mau menyeka tubuhnya biar badannya tidak lengket dan supaya menjadi nyaman. Ia hanya diam saja dan aku melepas kaos yang dipakainya serta roknya sehingga ia hanya mengenakan BH dan celana dalam saja. Aku merasa aneh karena aku bernafsu melihat bundaku yang hanya mengenakan celana dalam dan BH.
Aku terus menyeka seluruh badan bundaku dan kurasakan lembut dan licin kulit putihnya serta ketika menyeka dibagian pantat semoknya pikiranku berubah menjadi tidak normal lagi, aku semakin bernafsu. Aku tidak mau menyetubuhi bundaku karena takut, maka lebih baik aku beronani saja nantinya di kamar mandi. Aku segera menuju kamar mandi tanpa lebih dahulu memakaikan bundaku baju atau daster. Ketika di kamar mandi pikiranku berkecamuk dan entah ada apa aku tidak mau beronani dan ingin mengemprut tubuh bundaku.
Ngewe Ngentot Bundaku Ketika Stress
bundaku sudah berumur tiga puluh limaan tahun dan badannya yang gemoy dengan teteknya luar biasa montok dan pantatnya bahenol. Kulitnya putih dan licin dan masih kencang dan terlihat cantik. Ketika aku masuk ke kamar lagi, kudapati bundaku berposisi miring ke samping dan hanya terlihat pantatnya yang semok putih licin terlihat indah dibalut celana dalam renda pink dan BH pasangannya. Aku semakin bernafsu melihat pemandangan itu dan langsung saja aku matikan lampu dan kunci pintu.
Aku segera melepas pakaianku dan hanya memakai celana dalam dengan kontolku yang sudah tegak. Aku mendekap tubuh bundaku dari belakang dan bundaku hanya diam saja. Aku menggesekkan batang kontolku ke pantat bundaku yang mulus licin dan rasanya sungguh membuat jantungku copot. Aku mengelus-elus seluruh tubuh bundaku dan ketika tanganku kuselipkan ke celana dalamnya ia berontak dan berusaha menolak. Aku tetap saja mencumbu bundaku sampai akhirnya bundaku teriak keras namun tidak akan yang datang karena tetangga sekitaran sudah memahami kondisi bundaku. Aku saat itu yakin kalau ia tidak mengenali aku karena pikirannya yang sudah stress.
Aku menutupi mukaku dengan masker biar bundaku tidak mengenal aku karena kupikir gampang untuk mengelabuhi orang yang sudah sedikit terganggu pikirannya seperti itu. Aku langsung menyumpal mulutnya dengan kain seka sehingga ia tidak lagi bisa menjerit. Tangannya terus berontak, dan makanya aku ikat ke atas dengan kain jarik. Ia sudah tidak bisa berkutik lagi dan hanya bisa melotot geram.
Aku buka BHnya dan meremas-remas tetek besar putih mulus licin itu. Aku sedikit mengeluarkan mulutku dari balik masker yang masih kupakai dan menetek ke susu bundaku seperti ketika aku masih bayi. bundaku menggeliat dan aku yakin dia juga merasa keenakan dan mulai terangsang. Setelah puas memainkan teteknya aku bergerilya ke bagian pinggangnya. Aku pelorotkan celana dalamnya dan dia sedikit berontak dengan suara jeritannya yang tak terdengar karena telah kusumpal dengan kain jarik tadi.
Aku lihat memek putih dengan warna coklat muda di labia bundaku dibalut dengan rambut kemaluan tipis dan aku memaksakan jariku untuk menerobos masuk lubang kenikmatannya. bundaku seakan merapatkan kakinya namun aku terus berusaha merenggangkan pahanya dan akhirnya tanganku berhasil menerobos masuk liangnya. Setelah itu aku merasakan untuk pertama kalinya sensasi hangat, lembut dan halus tempek wanita untuk pertama kalinya dan itu milik bundaku kandungku sendiri. Semakin cepat aku menggerakkan kedua jariku keluar masuk lubang tempeknya, sesekali kupencet itil bunda, semakin ganas nafsuku dan tidak sabar lagi untuk menusukkan kontolku ini ke dalamnya.
Setelah berapa lama bundaku mulai terangsang dan mengeluarkan cairan-cairan basah setelahnya ia hanya diam pasrah seperti menikmati permainanku. Aku dengan tidak sabar segera langsung menancapkan batang kontolku ke dalam tempeknya yang telah basah sehingga dengan mudah kontolku bisa menerobos lubang memek bunda. Benar-benar sensasi luar biasa yang membuat tulang sumsumku menggigil keenakan. bundaku semakin menggeliat keenakan karena tertusuk kontol anaknya dan akhirnya kuputuskan untuk melepas sumbat yang ada di mulutnya karena aku juga ingin mendengar rintihan dan erangannya.
Ternyata bunda menikmati permainanku dan semakin kutancap kencang batang kontolku yang besar sehingga membuat ekspresi wajahnya tak karuan. Aku terus menindih bundaku dan segera kulumat bibirnya sambil terus menggoyang panggul pukinya. Aku sudah tak tahan dan akhirnya cairan pejuku muncrat banyak ke dalam liang vaginanya. bundaku mendesah keenakan dan badannya menegang kemudian ia juga mengeluarkan banyak cairan dari liang tempeknnya. Setelah jeda beberapa saat aku berbaring di sampingnya dan ia tetap tidak berekspresi malahan tertawa kecil di sampingku. Aku berpikiran mungkin bundaku sudah gila dan tidak ingat dengan diriku.
Aku beranikan diriku untuk menyalakan lampu agar ia benar-benar tahu kalau aku Galuh anaknya sendiri. Hal itu kulakukan karena malahan membuatku semakin bernafsu menyetubuhinya. Setelah kubuka maskerku aku memberitahunya kalau aku Galuh dan aku ingin menyetubuhinya setiap hari. Aku melepaskan semua ikatannya karena aku tahu dia sekarang dalam posisi keenakan jadi tidak mungkin berbuat macam-macam.
Saat dia duduk aku angkat sedikit tubuhnya dan aku pangku sambil memasukkan kontolku ke arah lubang pepeknnya. Aku bersandar di tembok dan kubimbing dirinya untuk bergerak naik turun. Awalnya susah dengan posisi ini, namun lama kelaman bunda bergoyang sendiri mengoyak kontolku sehingga kurasakan seperti tersedot-sedot dalam lubang rahim bunda. Aku mendapati kenikmatan yang luar biasa dan terus memeluk tubuh mulus putih licin bunda dengan erat dari belakang sambil terus meremas payudaranya yang masih sekal.
Tak lama kemudian cairan pejuku muncrat untuk kedua kalinya dan aku benar-benar puas dan lemas. Setelah itu aku tidur berbenah dan segera membersihkan tubuh bundaku dari pejuku. Aku memakaikan seluruh pakaiannya dan ketika aku mengikat lagi kedua kakinya dengan rantai ia teriak-teriak namun aku cuek saja. Setelah larut malam akhirnya Bapakku pulang membawa jampi-jampi dari orang pintar. Dalam hati aku mengharap bundaku tidak sembuh biar aku bisa menyetubuhinya setiap hari namun di sisi lain aku ingin dia cepat sembuh.
Aku sering mengemprut bunda ketika ayahku sedang pergi keluar dan suasana rumah sepi. Namun ketika kondisi bundaku sudah berangsur-angsur pulih dan bisa sedikit berkomunikasi meski agak kurang jelas dan membingungkan aku tidak berani lagi mengemprutnya karena takut kalau dia sadar akan perbuatanku. Setelah itu aku sudah tidak pernah mengemprutnya lagi sampai akhirnya bundaku sembuh total dan kembali kerja.
Seakan dia tidak sadar betul orang yang telah mengemprutnya dan mungkin bunda hanya memendamnya dalam hati sebagai halusinasi. Akupun juga tidak tahu dan hanya bunda yang merasakannya. Terkadang aku bernafsu kalau mengingat kejadian itu dan hanya kulampiaskan dengan beronani saja.
========== SELESAI ==========